Rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru Rusia mampu mengalahkan sistem pelindung misil apa pun milik AS, demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia Dmitry Rogozin, Minggu (19/2/2017).
Dalam sebuah wawancara dengan dengan Vladimir Solovyev dalam program Voskresny Vecher yang ditayangkan saluran televisi Rossiya-1, Rogozin mengatakan bahwa Pasukan Misil Strategis Rusia diperkuat dengan berbagai macam misil, termasuk ‘misil klasik era Soviet’ Voyevoda (julukan NATO: SS-18 Satan) dan beberapa misil baru lainnya.
“Mereka (Voyevoda) dapat diandalkan dan umur penggunaan mereka diperpanjang hingga misil baru yang sedang dikembangkan masuk ke dalam layanan,” ujar Rogozin, seperti yang dikutip TASS.
“Sebentar lagi, senjata ini akan digunakan oleh tentara kita. Senjata ini mampu melewati sistem antimisil AS baik hari ini, besok, maupun lusa. Pertahanan mereka dapat kita kalahkan. Sampai saat ini, mereka tidak memberikan ancaman nyata kepada kita,” ujarnya.
Salah satu misil yang sedang dikembangkan Rusia saat ini adalah Sarmat, ICBM berbahan bakar cair kelas berat dengan kode MS-28. Total bobotnya mencapai seratus ton dan berat lemparannya (throw weight) sepuluh ton. Misil ini akan bergabung dengan Pasukan Misil Strategis Rusia setelah 2020 dan akan menggantikan Voyevoda, dengan bobot 211 ton dan throw weight 8,8 ton.
Sumber : indonesia.rbth.com
0 komentar: